MENGAPA HARUS BERZAKAT?
Sebagai salah satu pilar penopang agama, zakat memang merupakan ibadah yang memiliki keunikan tersendiri. Jika dibandingkan dengan sholat, puasa, ataupun haji yang jelas-jelas mengedepankan nilai spiritual atau ke-Tuhan-an yang begitu tinggi, sekilas zakat terlihat berbeda. Tanpa mengesampingkan nilai-nilai tersebut, justru kandungan nilai sosial lah yang nampak begitu jelas pada rukun Islam yang satu ini. Pengamalan dan pemaknaan terhadap zakat dapat mencerminkan kepedulian seorang muslim pada sesama. Mengapa? Karena jelas sasaran dari zakat adalah orang-orang yang berhak menerima bantuan. Dengan pemberian tersebut, tentu kualitas hidup mereka akan meningkat.
Hal ini menandakan bahwa Islam ternyata mengatur bagaimana seorang muslim dapat hidup secara seimbang, yaitu memerhatikan aspek hubungan dengan Allah maupun dengan manusia lainnya.
Selain itu, zakat juga memiliki fungsi untuk menyucikan harta yang telah diperoleh. Alasannya, karena kita telah menunaikan hak orang lain pada sebagian harta yang kita miliki. Dengan kata lain, harta yg telah diberikan zakatnya sudah menjadi hak penuh milik kita sehingga menjadi lebih berkah.
Selain harta yang berkah, zakat juga menjadikan jiwa seorang muslim menjadi lebih suci dan tentram. Tidak hanya itu, dengan berzakat, seorang muslim akan dicukupkan rezekinya oleh Allah. Sesuai dengan pengertian secara bahasa, zakat memang berarti ‘tumbuh’, ‘bersih’, dan ‘berkembang’.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. At-taubah:103)
“Hai Anak Adam, bersedekahlah, karena pasti akan dicukupkan (diberikan) nafkah (rezeki) atasmu.” (HR Bukhari Muslim)
Dan di atas itu semua, zakat menjadi suatu keharusan karena ia merupakan perintah Allah SWT. Bahkan, perintah membayarkan zakat bagi seorang muslim begitu penting sehingga terdapat 27 ayat dalam Al-Quran yang menyejajarkan zakat dengan perintah sholat. Salah satunya adalah:
”Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.” (Q.S. Al-baqarah: 43)
Selain itu, dalam sebuah hadits Rasulullah juga menyatakan bahwa zakat merupakan salah satu amal sentral yang menjadi penopang agama Islam.
“Islam ditegakkan di atas lima perkara, yaitu mengesakan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan Haji.” (HR Bukhari Muslim)
0 komentar :
Posting Komentar